Musik Bagian Dari Ekspresi Imajinasi

 

Kajian Seni Rupa Dan Desain

 

Nama  : Kevin Aria Khalifa

NPM   : 202246500129

Kelas   : R4B

 

Pendahuluan

Musik adalah bahasa universal yang mengekspresikan emosi, cerita, dan ide melalui gabungan suara dan ritme yang  harmonis. Sebagai salah satu bentuk ekspresi imajinasi manusia, musik memiliki kemampuan unik untuk menembus batas-batas realitas dan menyampaikan pengalaman yang menjangkau dimensi kehidupan manusia. Dalam ulasan kali ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana musik merupakan bagian integral dari ekspresi imajinasi, memperkaya kehidupan manusia melalui penciptaan, pertunjukan, dan konsumsi karya. Dari zaman prasejarah hingga zaman modern, musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan manusia, membentuk identitas budaya, memperdalam pengalaman spiritual, dan memfasilitasi interaksi sosial.

 Dalam konteks ini, penting untuk memahami peran musik sebagai media ekspresi imajinatif yang memungkinkan orang mengekspresikan diri, mengeksplorasi emosi, dan merespons dunia sekitar. Melalui pendekatan interdisipliner yang menggabungkan bidang-bidang seperti musikologi, psikologi, antropologi, dan seni pertunjukan, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek musik sebagai ekspresi imajinasi Kami akan mengkaji bagaimana musik mempengaruhi kognisi, emosi, dan pemikiran manusia, serta dampaknya dalam konteks budaya, sosial, dan psikologis. Dengan mengeksplorasi kompleksitas musik sebagai bentuk ekspresi imajinatif, kami berharap dapat memberikan wawasan baru yang berguna bagi para peneliti, praktisi seni, dan pecinta musik. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan dan pentingnya musik dalam kehidupan manusia, kita dapat memperkaya pengalaman kita sendiri dan memperluas pemahaman kita tentang keajaiban ekspresi, imajinasi.

Pembahasan

A. Jurnal Teori Musik

Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, notasi ritme, melodi, Kontrapun Musik, harmoni, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dsb. Beberapa ahli teori musik mencoba menjelaskan teknik yang digunakan para komposer dengan menetapkan peraturan dan pola. Yang lain mencontoh pengalaman mendengarkan atau melakukan musik. Meskipun sangat beragam dalam kepentingan dan komitmen mereka, banyak teoretikus musik Barat bersatu dalam keyakinan mereka bahwa tindakan menyusun, melakukan, dan mendengarkan musik dapat dijelaskan secara detail (ini, berlawanan dengan konsepsi ekspresi musikal Sebagai dasarnya tak dapat dielakkan kecuali dalam suara musik. Secara umum, teori musik bekerja secara deskriptif dan preskriptif, yaitu keduanya mencoba mendefinisikan praktik dan untuk mempengaruhi praktik selanjutnya. Dengan demikian, teori musik umumnya tertinggal dari praktik dengan cara yang penting, namun juga menunjukkan eksplorasi dan kinerja di masa depan).

 Terdapat banyak hal yang dipelajari dalam teori musik diantaranya mencakup misalnya suara, nada, notasi ritme, melodi, harmoni, genre music, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dan lain sebagainya. Dalam hal suara, terdapat berbagai aspek didalamnya yang dipelajari. Demikian juga dengan nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Begitu pula dengan notasi ritme, melodi, harmoni, gendre music, bentuk music, dan teori mencipta lagu mempunyai aspek-aspek khusus dan spesifik didalammnya, yang selalu mengalami perkembangan sesuai dengan zamannya.

 B. Jurnal Ekspresi Seni

Musikal Ekspresi dalam bidang musik dapat diartikan sebagai suatu ungkapan pikiran dan perasaan yang di dalamnya terdapat beberapa unsur musik seperti tempo, dinamika dan gaya yang disampaikan kepada pendengar atau penontonnya (Jamalus, 1988). Selain itu, terdapat salah satu unsur kuat dalam menyampaikan ekspresi yaitu melalui kalimat lagu. Seniman dapat menyampaikan pesan maupun perasaan secara langsung dan jelas melalui lirik yang dinyanyikan. Ekspresi dapat pula diartikan sebuah penjiwaan yang dilakukan melalui sikap tubuh atau gestur dari seniman atau seseorang yang sedang melakukan pertunjukan musik. Penampilan yang diperkuat dengan gestur baik sikap tubuh, gestur tangan, serta mimik wajah akan memperlengkap penampilan seniman (Prier, 2000). Peneliti melakukan pengamatan mendalam terhadap objek yang diteliti yaitu pertunjukan musik yang dilakukan secara langsung di atas panggung dan pertunjukan music yang dengan sengaja dilakukan untuk membuat pertunjukan secara virtual dan ditampilkan melalui media youtube. Peneliti mengambil sampel pertunjukan musik yang dilakukan oleh beberapa seniman Indonesia baik secara langsung maupun secara virtual.

 Ekspresi merupakan proses pencurahan perasaan seseorang seperti gembira, perasaan marah maupun sedih (Sumardjono, 2000). Ekspresi musikal tentu melibatkan unsur-unsur intra musikal seperti tempo, dinamika, dan gaya. Kemudian Gaya dalam ekspresi musik merupakan cara untuk menyampaikan makna dalam melodi atau lagu melalui penyajian musik. Beberapa gaya biasanya diberikan dengan tanda-tanda musik yang disebut ornamen. Beberapa ornamen ada legato (tersambung halus), staccato (terputus-putus), dan sforzando (bertekanan), dan lain sebagainya. Ketiga unsur dalam ekspresi musik harus diperkuat dengan mimik wajah dan gesture gerakan anggota badan dan tubuh agar terlihat lebih maksimal.

C. Jurnal Imajinasi

Menghayati sebuah karya seni sering kali diawali dengan kondisi ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’. Kondisi itu hampir bisa dikatakan tidak logis, tetapi ada semacam misteri. Ketika dihadapkan pada sejumlah karya seni tertentu; pertanyaan yang muncul adalah: “mengapa perhatian kita tertarik pada sebuah atau sekelompok karya tertentu?”. Seringkali pula ada jawaban-jawaban logis yang muncul sebagai isyarat pragmatis, namun ketika pilihan kita berbeda dengan pilihan orang lain, di sinilah pengalaman estetik, emosi, visi, dan misi seorang pengamat dalam upayanya menghayati sebuah karya seni mulai berperanan. Seperti dinyatakan oleh Tabrani (2000: 59) bahwa:

”Apresiasi bukan semata memulai secara ‘objektif’ berdasar norma yang beku. Apresiasi bukan komputatif, bukan sekedar analisis dan sintesis atau dialektik. Apresiasi yang sejati, yang wajar, yang alamiah, hanya mungkin dalam penghayatan. Artinya, harus mencapai integrasi antara stimuli-luar (karya yang diapresiasi) dan stimuli dalam, dan ini berarti tercetusnya suatu kreasi yang kali ini berupa apresiasi, baik yang hanya mencapai kejutan atau yang mampu sampai menimbulkan rasa terharu.”

Dengan demikian apresiasi bukanlah suatu proses yang sederhana, karena apresiasi itu sendiri merupakan proses kreatif. Seorang penghayat perlu belajar dan mencari pengalaman. Proses apresiasi seni juga disebut dengan proses penghayatan atau kontemplasi estetik, yang juga merupakan suatu kreasi estetik, yakni mengolah impresi menjadi ekspresi; suatu perolehan diangkat menjadi curahan perasaan. Bahkan dalam konteks apresiasi lanjut ke arah kritik seni.

           Mengimajinasikan Kekreatifan dalam Pembelajaran Kesenian

 Memposisikan kesenian (rupa-musik-tari) selain sebagai pendekatan dalam pendidikan, juga meletakkannya untuk melatih olah-rasa anak-didik akan keindahan melalui olah-raga selaku olah-irama. Perihal inilah yang menjadi basis dari Education through Art Read:15 menjadikan kualitas-kualitas kesenian secara aural-visual-haptik dalam mengembangkan potensi-konatif anak-didik melalui pengalaman estetik dan pencerminan artistik; sehubungan dengan kapabilitas kondisi lingkungan tersebut akhirnya dapat mempertajam kepekaan empatik dan menyuburkan belarasa (compassion);16 pula menggambarkan kekhasan dari refleksi artsitik atas realitas yang terletak dalam kapasitas untuk membongkar mitos-mitos sehingga mampu mengubah kesadaran bagi mereka yang menikmatinya dengan menampilkan kemampuannya yang memungkinkan hidup sehari-hari dapat dialami lagi.

     Pengajaran teori musik sangat penting  dalam pembelajaran musik karena ketika mempelajari teori musik,  siswa akan mempelajari rumus-rumus penyusunan interval, akord, tangga nada, ritme, tempo dan intensitas. Proses pembelajaran teori musik melalui ansambel musik  terbukti dapat membantu  pemahaman dan pengetahuan siswa tentang teori musik, terbukti dengan  rata-rata skor penyelesaian kedua angket siswa mengalami peningkatan. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengurangi hambatan belajar pada siswa. Ensemble dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya tentang teori musik karena dalam proses pembelajaran ansambel, pembelajaran teori musik didukung dengan metode  ceramah, metode pengajaran latihan dan metode pengajaran Pertunjukan. Selain kemampuan siswa dalam mempelajari teori musik, keterampilan  bermain musiknya juga akan meningkat karena didukung dalam pembelajaran teori musik.

Kesimpulan

    Teori musik dan ekspresi imajinasi. Isinya menguraikan bagaimana konsep-konsep dalam teori musik, seperti melodi, harmoni, dan ritme, dapat menjadi wadah bagi ekspresi imajinasi. Jurnal ini menekankan bahwa musik bukan hanya tentang melodi dan nada, tetapi juga tentang bagaimana pengalaman imajinatif kita tercermin dalam suara. Dengan demikian, teori musik tidak hanya menjadi alat untuk memahami musik, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan dan mewujudkan imajinasi secara artistik. Kesimpulannya, jurnal ini menggambarkan pentingnya melihat teori musik sebagai bagian integral dari proses ekspresi imajinatif dalam karya seni.

Daftar Pustaka

https://media.neliti.com/media/publications/381850-musical-expression-in-art-performance-th-e1813670.pdf

 

https://indonesia.sae.edu/wp-content/uploads/2020/11/Pengantar-Teori-Musik.pdf

 

https://journal.unnes.ac.id/nju/imajinasi/article/download/14357/pdf

 

https://www.researchgate.net/publication/337440068_Imajinasi_Kekreatifan_dalam_Kesenian

 

https://journal.isi.ac.id/index.php/IDEA/article/view/10042

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunset Di Tanah Anarki dengan Kerangka Metodologi Teori Charles Sandres Peirce

Literatur Review 20 Jurnal Musik

Alasan memilih DKV